/*! elementor – v3.23.0 – 15-07-2024 */
.elementor-widget-image{text-align:center}.elementor-widget-image a{display:inline-block}.elementor-widget-image a img[src$=”.svg”]{width:48px}.elementor-widget-image img{vertical-align:middle;display:inline-block}

Ancaman siber datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa ancaman yang umum meliputi:

 

Malware: Ini adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak sistem atau mencuri data. Malware termasuk virus, worm, trojan, ransomware, dan spyware.

 

Serangan Phishing: Para penyerang mengirim email atau pesan palsu yang mengelabui individu atau perusahaan untuk memberikan informasi pribadi, seperti kata sandi atau rincian keuangan.

 

Serangan DDoS (Distributed Denial of Service): Serangan DDoS bertujuan untuk membuat layanan atau situs web tidak tersedia dengan mengirim lalu lintas internet yang luar biasa.

 

Serangan Man-in-the-Middle (MitM): Penyerang mencuri atau mengganggu komunikasi antara dua pihak yang sah, seringkali tanpa pengetahuan keduanya.

 

Pengintaian (Espionage): Organisasi atau individu dapat mencuri data penting dari perusahaan atau pemerintah dengan tujuan komersial, politik, atau rahasia.

 

Untuk melindungi diri dari serangan serangan diatas, kita dapat mengembangkan proteksi untuk keamanan siber yang dimana Keamanan siber adalah praktik melindungi komputer, jaringan, aplikasi perangkat lunak, sistem kritis, dan data dari potensi ancaman digital. Setiap instansi memiliki tanggung jawab untuk mengamankan data guna menjaga kepercayaan pelanggan dan memenuhi kepatuhan terhadap peraturan.

 

Gunakan HSS, Cloud Firewall dan WAF dari Huawei Cloud untuk double protection ✨